BERJEMUR. Seekor buaya yang ditemukan sedang berjemur di pinggir sungai Karajae, Bacukiki, Parepare. Kemunculan hewan reptil bersama kawanannya ini sudah berlangsung sejak lima hari lalu di kawasan tersebut.
Warga Kelurahan Wattang Bacukuki, Kecamatan Bacukiki, Parepare, dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor buaya berwarna putih yang berjemur di bantaran sungai Karajae lima hari terakhir ini.
Akibatnya, lokasi ini menjadi ramai oleh kerumunan warga yang datang untuk menyaksikan langsung keberadaan hewan reptil tersebut yang disebut-sebut penduduk setempat sebagai 'penghuni' sungai Karajae itu.
Salah seorang warga Kelurahan Wattang Bacukiki, Sudding mengatakan, buaya-buaya tersebut memang sering muncul ketika air sungai sedang surut. Namun, menurut kesaksian lelaki ini, yang kerap muncul berjemur di pinggir sungai adalah buaya yang berukuran paling besar.
"Buaya yang paling besar itu panjangnya kurang lebih empat meter dan selalu muncul ketika air sungai surut, khususnya pada sore hari menjelang senja," tutur Sodding kepada AJPNews, Senin (27/5).
Anehnya, tambah dia, saat pertama kali melihat buaya tersebut, dia mengaku melihat hewan itu berjalan dengan kedua kakinya seperti manusia. "Memang kelihatan aneh, di selain berwarna putih, saya juga pernah melihat buaya itu berjalan tegak menggunakan dua kaki," jelas Sodding.
Sekretaris Camat (Sekcam) Bacukiki, Saharuddin yang ditemui di sela-sela kerumunan warga, membenarkan kemunculan ketiga ekor buaya putih tersebut di sungai Karajae sejak beberapa hari ini.
"Menurut warga, biasanya buayaitu muncul pada sore hari sekitar pukul 15.00. Banyak warga yang sering datang di sini karena penasaran inigin melihat kemunculan buaya yang menghebohkan tersebut," ungkapnya.
Karena itu, Saharuddin menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga yang bermukim di sekitar lokasi kemunculan buaya putih tersebut agar tidak melakukan aktifitas di sungai seperti berenang dan lainnya.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami harap warga ketika melihat buaya tersebut tidak terlalu dekat dan tidak melakukan aktifitas seperti berenang di dekat lokasi tersebut," tandas Saharuddin.
Akibatnya, lokasi ini menjadi ramai oleh kerumunan warga yang datang untuk menyaksikan langsung keberadaan hewan reptil tersebut yang disebut-sebut penduduk setempat sebagai 'penghuni' sungai Karajae itu.
Salah seorang warga Kelurahan Wattang Bacukiki, Sudding mengatakan, buaya-buaya tersebut memang sering muncul ketika air sungai sedang surut. Namun, menurut kesaksian lelaki ini, yang kerap muncul berjemur di pinggir sungai adalah buaya yang berukuran paling besar.
"Buaya yang paling besar itu panjangnya kurang lebih empat meter dan selalu muncul ketika air sungai surut, khususnya pada sore hari menjelang senja," tutur Sodding kepada AJPNews, Senin (27/5).
Anehnya, tambah dia, saat pertama kali melihat buaya tersebut, dia mengaku melihat hewan itu berjalan dengan kedua kakinya seperti manusia. "Memang kelihatan aneh, di selain berwarna putih, saya juga pernah melihat buaya itu berjalan tegak menggunakan dua kaki," jelas Sodding.
Sekretaris Camat (Sekcam) Bacukiki, Saharuddin yang ditemui di sela-sela kerumunan warga, membenarkan kemunculan ketiga ekor buaya putih tersebut di sungai Karajae sejak beberapa hari ini.
"Menurut warga, biasanya buayaitu muncul pada sore hari sekitar pukul 15.00. Banyak warga yang sering datang di sini karena penasaran inigin melihat kemunculan buaya yang menghebohkan tersebut," ungkapnya.
Karena itu, Saharuddin menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga yang bermukim di sekitar lokasi kemunculan buaya putih tersebut agar tidak melakukan aktifitas di sungai seperti berenang dan lainnya.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami harap warga ketika melihat buaya tersebut tidak terlalu dekat dan tidak melakukan aktifitas seperti berenang di dekat lokasi tersebut," tandas Saharuddin.
0 Comments
.gif){kind=link}