1. Steve Jobs
Tempramen Steve Jobs sudah terkenal dan terdokumentasi dengan baik. CEO Apple yang satu ini parkir di tempat orang cacat. Ia akan memecat karyawan yang ia lihat di lift sesukanya. Namun yang lebih mengerikan adalah ketidak acuhan Jobs. Bahkan beberapa pernyataan yang tenang dan terkalkulasi dapat membuat karyawan merinding. Ia menciptakan atmosfer dingin di markas Apple di Cupertino. Salah seorang mantan karyawan memberikan kesaksian:Tidak ada seorangpun yang menyapanya. Karyawan yang memiliki jabatan rendah takut kepadanya. Suatu saat ia pernah berjalan di sekitar kampus dan sekumpulan orang yang hendak berpapasan dengannya bergerak terpisah untuk membiarkannya lewat.
2. Virginia Rometty
Dikenal dengan nama panggilan Ginnni, Virginia Rometty menempati peringkat ke 60 untuk seluruh daftar. Dia adalah wanita pertama yang menjadi CEO perusahaan raksasa IBM.
Virginia diangkat menjadi bos IBM pada bulan Januari 2012. Dia sudah bekerja di IBM selama 30 tahun dan kaya pengalaman. Tantangan yang menghadangnya sebagai bos IBM semakin berat. Terutama memasuki era cloud computing saat ini. Ginni sendiri beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Indonesia untuk membicarakan bisnis cloud bersama Telkom.
3. Salman Khan
Salman adalah pencetus khanacademy.org, sebuah platform pendidikan online gratis dan organisasi nirlaba. Misi Khan melalui situs itu adalah memberikan pendidikan berkualitas dunia pada semua anak secara gratis.
Khanacademy memiliki sekitar 3000 kursus singkat yang bisa diakses anak-anak. Mereka bisa belajar secara mandiri di sini. Berkat inisiatif positifnya tersebut, Khan telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Seperti Microsoft Tech Award for Education.
4. Ben Rattray
Ben adalah pendiri situs Change.org. Ini adalah situs yang mewadahi berbagai organisasi untuk menyalurkan aspirasi mereka secara bebas namun bertanggung jawab.
Organisasi seperti Amnesty International dan Humane Society membayar situs tersebut utuk melakukan kampanye perubahan sosial.
Jutaan orang juga mengakses situs untuk menandatangani berbagai petisi online dengan tema bermacam-macam. Dari soal lingkungan, kesehatan sampai makanan
5. Anonymous
Anonymous memang bukan nama orang. Nama ini merujuk pada sebuah kelompok hacker yang pernah bikin kehebohan belum lama berselang.
Aksi Anonymous sering dijuluki sebagai hacktivist. Sebab aksi hack mereka punya misi politik tertentu.
Dalam aksinya, mereka menyasar berbagai institusi terkenal. Bahkan termasuk lembaga intelijen FBI dan CIA.
6. Henrik Schrfe
Henrik adalah profesor di Universitas Aalborg, Denmark. Dia juga menjabat sebagai direktur di Center for Computer-mediated Epistemology.
Namanya menjadi terkenal setelah berhasil membuat robot yang wujudnya sama persis dengan dirinya sendiri. Si robot dinamakan sebagai Doppelgänger.
Henrik pun dianggap mampu merevolusi hubungan antara manusia dengan robot menjadi semakin erat.
7. Pete Cashmore
Di usia 19 tahun, Pete mendirikan blog teknologi Mashable. Saat ini, Mashable telah menjelma menjadi salah satu media teknologi paling berpengaruh.
Mashable memberitakan hampir segala hal yang berhubungan dengan teknologi dan punya banyak pengakses. Seperti gadget, media sosial dan bisnis.
Nama Pete pun melambung. Dia sebelumnya telah masuk dalam berbagai daftar bergengsi, seperti Top 25 Web Celebs versi Huffington Post.
apa ada yang berteman dengan mereka.Mungkin gak ada ya he...
8. Jonathan Rosenberg: Bahkan Memaki Larry Page dan Sergey Brin
Kampus Google di Mountain View adalah tempat yang bahagia di mana tidak ada seorangpun yang berteriak. Kecuali SVP Jonathan Rosenberg. Rosenberg suka berteriak, bahkan berteriak saat diwawancarai Google, barangkali dengan penemu Google Larry Page dan Sergey Brin. Banyak orang yang bertanya-tanya, ada apa sih di ruang konferensi? Kemudian ada yang mengatakan bahwa sedang ada wawancara, dan orang yang diwawancari yang berteriak. Ia sangat suka berteriak.Volume suaranya sampai hari ini tidak mencederai karirnya: malahan Rosenberg merupakan satu dari segelintir eksekutif yang boleh berpartisipasi dalam laporan caturwulan Google dengan Wall Street.
9. Rob Glaser
Rob Glaser, CEO dan pendiri RealNetworks suka berteriak. Salah satu mantan karyawan mengatakan bahwa kekejiannya begitu mendalam sehingga eksekutif RealNetwork akan meninggalkan perusahaan hanya satu atau dua bulan sebelum mereka menerima bonus ratusan ribu dolar.Real dan Rob pernah suatu hari akan membuat investasi strategis, hanya untuk kalah dari Microsoft di detik-detik terakhir. Hal tersebut membuat Glaser berteriak, melempar barang, dan membanting pintu, dalam perjalanan keluar ia memecahkan sebuah lukisan yang digantung di dinding.
10. Marc Benioff
CEO Salesforce.com Marc Benioff adalah seorang pemikat, istilah lain untuk menggambarkan dirinya yang merupakan manipulator ulung. Ia dapat mengirimkan bunga dan meninggalkan voicemail panjang. Namun saat Wall Street Journal ingin menulis cerita mengenai rumah liburan Benioff di Hawaii, Benioff malah menulis surat kepada istri CEO Down Jones, terbang ke New York untuk membentar seorang editor dan akhirnya malah memerintahkan beberapa pekerja konstruksi dan polisi setempat untuk menahan reporter Journal karena memasuki rumahnya tanpa ijin.
Tempramen Steve Jobs sudah terkenal dan terdokumentasi dengan baik. CEO Apple yang satu ini parkir di tempat orang cacat. Ia akan memecat karyawan yang ia lihat di lift sesukanya. Namun yang lebih mengerikan adalah ketidak acuhan Jobs. Bahkan beberapa pernyataan yang tenang dan terkalkulasi dapat membuat karyawan merinding. Ia menciptakan atmosfer dingin di markas Apple di Cupertino. Salah seorang mantan karyawan memberikan kesaksian:Tidak ada seorangpun yang menyapanya. Karyawan yang memiliki jabatan rendah takut kepadanya. Suatu saat ia pernah berjalan di sekitar kampus dan sekumpulan orang yang hendak berpapasan dengannya bergerak terpisah untuk membiarkannya lewat.
2. Virginia Rometty
Dikenal dengan nama panggilan Ginnni, Virginia Rometty menempati peringkat ke 60 untuk seluruh daftar. Dia adalah wanita pertama yang menjadi CEO perusahaan raksasa IBM.
Virginia diangkat menjadi bos IBM pada bulan Januari 2012. Dia sudah bekerja di IBM selama 30 tahun dan kaya pengalaman. Tantangan yang menghadangnya sebagai bos IBM semakin berat. Terutama memasuki era cloud computing saat ini. Ginni sendiri beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Indonesia untuk membicarakan bisnis cloud bersama Telkom.
3. Salman Khan
Salman adalah pencetus khanacademy.org, sebuah platform pendidikan online gratis dan organisasi nirlaba. Misi Khan melalui situs itu adalah memberikan pendidikan berkualitas dunia pada semua anak secara gratis.
Khanacademy memiliki sekitar 3000 kursus singkat yang bisa diakses anak-anak. Mereka bisa belajar secara mandiri di sini. Berkat inisiatif positifnya tersebut, Khan telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Seperti Microsoft Tech Award for Education.
4. Ben Rattray
Ben adalah pendiri situs Change.org. Ini adalah situs yang mewadahi berbagai organisasi untuk menyalurkan aspirasi mereka secara bebas namun bertanggung jawab.
Organisasi seperti Amnesty International dan Humane Society membayar situs tersebut utuk melakukan kampanye perubahan sosial.
Jutaan orang juga mengakses situs untuk menandatangani berbagai petisi online dengan tema bermacam-macam. Dari soal lingkungan, kesehatan sampai makanan
5. Anonymous
Anonymous memang bukan nama orang. Nama ini merujuk pada sebuah kelompok hacker yang pernah bikin kehebohan belum lama berselang.
Aksi Anonymous sering dijuluki sebagai hacktivist. Sebab aksi hack mereka punya misi politik tertentu.
Dalam aksinya, mereka menyasar berbagai institusi terkenal. Bahkan termasuk lembaga intelijen FBI dan CIA.
6. Henrik Schrfe
Henrik adalah profesor di Universitas Aalborg, Denmark. Dia juga menjabat sebagai direktur di Center for Computer-mediated Epistemology.
Namanya menjadi terkenal setelah berhasil membuat robot yang wujudnya sama persis dengan dirinya sendiri. Si robot dinamakan sebagai Doppelgänger.
Henrik pun dianggap mampu merevolusi hubungan antara manusia dengan robot menjadi semakin erat.
7. Pete Cashmore
Di usia 19 tahun, Pete mendirikan blog teknologi Mashable. Saat ini, Mashable telah menjelma menjadi salah satu media teknologi paling berpengaruh.
Mashable memberitakan hampir segala hal yang berhubungan dengan teknologi dan punya banyak pengakses. Seperti gadget, media sosial dan bisnis.
Nama Pete pun melambung. Dia sebelumnya telah masuk dalam berbagai daftar bergengsi, seperti Top 25 Web Celebs versi Huffington Post.
apa ada yang berteman dengan mereka.Mungkin gak ada ya he...
8. Jonathan Rosenberg: Bahkan Memaki Larry Page dan Sergey Brin
Kampus Google di Mountain View adalah tempat yang bahagia di mana tidak ada seorangpun yang berteriak. Kecuali SVP Jonathan Rosenberg. Rosenberg suka berteriak, bahkan berteriak saat diwawancarai Google, barangkali dengan penemu Google Larry Page dan Sergey Brin. Banyak orang yang bertanya-tanya, ada apa sih di ruang konferensi? Kemudian ada yang mengatakan bahwa sedang ada wawancara, dan orang yang diwawancari yang berteriak. Ia sangat suka berteriak.Volume suaranya sampai hari ini tidak mencederai karirnya: malahan Rosenberg merupakan satu dari segelintir eksekutif yang boleh berpartisipasi dalam laporan caturwulan Google dengan Wall Street.
9. Rob Glaser
Rob Glaser, CEO dan pendiri RealNetworks suka berteriak. Salah satu mantan karyawan mengatakan bahwa kekejiannya begitu mendalam sehingga eksekutif RealNetwork akan meninggalkan perusahaan hanya satu atau dua bulan sebelum mereka menerima bonus ratusan ribu dolar.Real dan Rob pernah suatu hari akan membuat investasi strategis, hanya untuk kalah dari Microsoft di detik-detik terakhir. Hal tersebut membuat Glaser berteriak, melempar barang, dan membanting pintu, dalam perjalanan keluar ia memecahkan sebuah lukisan yang digantung di dinding.
10. Marc Benioff
CEO Salesforce.com Marc Benioff adalah seorang pemikat, istilah lain untuk menggambarkan dirinya yang merupakan manipulator ulung. Ia dapat mengirimkan bunga dan meninggalkan voicemail panjang. Namun saat Wall Street Journal ingin menulis cerita mengenai rumah liburan Benioff di Hawaii, Benioff malah menulis surat kepada istri CEO Down Jones, terbang ke New York untuk membentar seorang editor dan akhirnya malah memerintahkan beberapa pekerja konstruksi dan polisi setempat untuk menahan reporter Journal karena memasuki rumahnya tanpa ijin.
Label:
Artikel Menarik